Islamic Center Of Irak Syuriyah( ISIS ) Lahir dari Kerusuhan Irak dan Suriah

Diposkan oleh Unknown on Monday, August 4, 2014

                                                                                     Gerilyawan ISIS
REPUBLIKA.CO.ID, IRAK -- Kelompok militan Suriah, Islamic State of Irak and Syria (ISIS), terbentuk dari gejolak dalam negeri di Irak dan Suriah. Di awali dari serangan pasukan multinasional yang dipimpin Amerika Serikat, pada 18 Maret 2003.

Saat itu, Irak dituduh sebagai negara pembuat senjata pemusnah masal atau nuklir. Kemudian pasukan Irak yang dipimpin Saddam Hussein berhasil dikalahkan oleh tentara multinasional tersebut. Hanya saja rakyat Irak yang terhimpun dalam beberapa kelompok gerilyawan lebih memilih mempertahankan negerinya dari serangan asing, daripada harus mengungsi.


Dua tahun kemudian, tepatnya 15 Agustus 2005, kelompok pejuang yang bertahan membentuk Majelis Syura Mujahidin. Majelis ini kemudian, mendeklarasikan Negara Islam Irak pada 13 Oktober 2006. Abu Umar Baghdady pun lalu diangkat sebagai pemimpinnya.


Setelah Abu Umar meninggal dalam pertempuran, posisinya digantikan oleh Abu Bakar al-Baghdady, pada 15 Mei 2010. Ketika itu, revolusi di sejumlah negara Timur Tengah, seperti Afrika Utara, Mesir, Tunisia, dan Libya pun tengah berlangsung.


Saat itu, di Suriah juga sedang terjadi demonstrasi besar untuk menurunkan Presiden Bashar Assad. Sayangnya upaya itu justru disambut dengan aksi kekerasan dari Tentara Suriah. Akibatnya, rakyat Suriah melakukan perlawanan melalui berbagai kelompok bersenjata.


Kelompok-kelompok itu mendapat bantuan dari para pejuang di luar negeri, termasuk dari Negara Islam Irak. Berkat banyak bantuan, kelompok pejuang rakyat Suriah akhirnya mampu membebaskan beberapa kota termasuk wilayah yang berbatasan dengan Irak. Akhirnya beberapa kota di Irak dan Suriah bersatu, di bawah kendali Negara Islam Irak.


Berdasarkan fakta di atas, maka dideklarasikanlah ISIS, pada 9 April 2013, dan tetap dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdady.


Hingga Maret 2014, lebih dari 400.000 km2 dari wilayah Irak dan Suriah, telah dikuasai ISIS. Luas tersebut, lebih lebar dari wilayah di beberapa negara Timur Tengah, seperti Qatar, Emirat Arab, Bahrain, Yaman, dan Lebanon
.

Sumber info;Republika.co.id
Comments
0 Comments

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment